Tanda Seseorang Menggunakan Mantra Ilmu Gendam!

Mantra ilmu gendam memanfaatkan kekuatan supranatural untuk mempengaruhi orang. Ini berarti hal-hal gaib yang dijadikan sarana. Namun begitu, penggunanya bisa dikenali oleh sebagian orang yang mau memperhatikannya.

Dengan Anda bisa mengenali ciri orang yang menggunakan ilmu gendam Anda bisa dengan mudah untuk meningkatkan kewaspadaan diri dan keluarga.

Dengan begitu, Anda dan keluarga bisa melakukan berbagai usaha dalam membentengi diri. Mulai dari tidak terlalu banyak melukai hati pengguna, sampai membentengi diri dan keluarga dengan doa meminta perlindungan pada yang maha kuasa.

Nah, ada beberapa hal yang menandai seseorang memiliki dan memanfaatkan ilmu gendam. Secara umum, ini bisa dikenali dengan hal berikut ini.

1. Terbiasa Melakukan Ritual

Mantra akan bekerja bilamana dibarengi dengan ritual khusus. Ritual ini biasanya janggal di mata orang awam. Artinya, tindakan yang dilakukan oleh pemilik gendam biasanya berbeda dari kebanyakan orang lain.

Ritual-ritual yang dijalankan juga bisa bermacam-macam. Mulai dari suka begadang malam suntuk, menyalakan dupa, membawa sesaji, ataupun menggunakan wewangian tertentu.

Benda-benda berbau gaib juga sering digunakan. Benda ini biasanya dijadikan pusaka yang digunakan untuk memanggil dan lain sebagainya. Bahkan dipercaya mengandung kekuatan gaib yang akan memuluskan tujuan.

Tidak hanya itu, prilakunya juga nampak berbeda. Misalnya dengan mandi tengah malam menggunakan air kembang dan lain sebagainya. Ritual ini biasanya digunakan sebagai sarana untuk mensucikan diri. Dengan kebersihan diri, kekuatan gaib yang didapatinya bisa terus meningkat.

2. Membaca Kalimat Tertentu Saat Berjumpa Seseorang

Orang yang menguasai ilmu gendam akan terus menjaga bacaann yang telah dihafalnya. Pembacaan mantra ini biasanya dirutinkan.

Salah satunya adalah membaca rapal di waktu tertentu. Tujuan pembacaan mantra di waktu tertentu adalah untuk meningkatkan kekuatan yang dipercayainya. Istilahnya, pembacaan ini adalah sarana mengasah ilmu yang baru dimilikinya.

Selain itu, bacaan mantra ini juga biasa dibacakan ketika mau berhadapan dengan orang lain. Nampak pemiliknya mengucapkan kata-kata secara lirih, dan orang lain tidak memahami kata-kata yang dibacanya.

Pembacaan mantra saat bertemu orang adalah untuk meluluhkan hati seseorang. Bila mantra ini adalah untuk pengasihan, maka orang yang dihadapannya adalah target yang ingin dipikat.

Begitupun bila mantra ini adalah penakluk. Pembacaan mantra secara diam-diam ini ditujukan untuk menaklukan orang yang ada di hadapannya. Tentunya, pembacaan ini dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

3. Menyimpan Benda Yang Berhubungan Dengan Orang Yang Dituju

Orang yang suka memantrai orang lain biasanya memiliki sarana lain agar mantra ini mudah bekerja. Benda-benda yang berhubungan dengan orang yang dituju pasti dimilikinya.

Salah satunya adalah menyimpan foto seseorang yang dituju. Foto ini menjadi media utama untuk memudahkan mantra masuk ke orang tersebut. Biasanya, foto lengkap tanpa potongan akan dimilikinya. Maksudnya adalah foto seluruh badan.

Selain foto, benda-benda lain kadang dimilikinya. Ini menjadi sarana atau aturan khusus sebelum melancarkan aksinya. Diantaranya adalah barang bekas milik orang yang dituju, semisal rambut dan potongan bajunya.

Penyimpanan media ini biasanya digunakan untuk memantrai jarak jauh. Jadi, pemantra tidak menunjukkan mukanya di hadapan orang.

Tapi bila pemantra sudah menunjukkan mukanya, maka orang yang dimantrai biasanya sudah terpengaruh. Normalnya, orang yang dimantrai merasakan ada wibawa atau rasa suka pada yang memantrainya.

Selain itu, orang yang suka menggunakan mantra biasanya suka pergi ke dukun. Ini sudah lumrah di kalangan pemantra. Karena dukun dianggap orang yang lebih paham bagaimana memantrai seseorang.